Rabu, 10 September 2014

IBLIS dan keterangannya

IBLIS
Oleh: Ust. lrfan Abu Naveed, S.Pd.l
Staf STIBA - Pesantren Ar-Raayah
Penulis Buku “Jin & Dukun Hitam Putih lnd0nesia"
J _ ,___
Allah). Dalam al-Mujam al-Wasfth, lblis dinyatakan sebagai pernimpin para syaithan. Lantas,
apabila timbul pertanyaan “Apakah ia termasuk golongan malaikat atau golongan jin?” Maka
jawabannya termaktub dalam ayat-Nya yang agung berikut ini yang artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,
maka sujud/ah mereka kecuali lblis. Dia adalah dari golonganjin, maka ia mendurhakai perintah
Rabb-nya...(TQS.A|-Kahfi [18]: 50)
Frase “4-:1 J»»lu= ¢§--%+\\<>»<>1$” (dia dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah
Tuhannya) menunjukkan dengan jelas bahwa iblis termasuk golongan jin yang durhaka pada
Allah. lblis dinyatakan “~.;J»lo=<.'§--=59” karena ia keluar dari keta‘atan terhadap Allah dengan
menolak bersujud kepada Nabi Adam a.s.. Ketika menafsirkan ayat di atas, Imam ibn Katsir
menyatakan: “Maka sesungguhnya lblis (jin) diciptakan dari nyala api.”
Lalu al-Hafizh lbn Katsir pun mengullp hadits shahih riwayat ‘Aisyah r.a,.: ) ) 9 ,
§SX‘J*P_;C“@éjL3;5‘_)U:}9€_)L;:}9C)*é;;lL3;5J‘_)_;3:)-9aS;>\-:“H§‘;;$
“Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan lblis diciptakan clari nyala api, sedangkan Adam
diciptakan sebagaimana yang telah disifatkan kepada kalian. ”(H R. Muslim)
Dipertegas informasi dari Allah dalam ayat ini yang artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”.
Maka sujud/ah mereka akan tetapi lblis; ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-
orang yang kafir. ”(TQS. Al-Baqarah [2]: 34)
Menafsirkan ayat ini, al-‘Alim asy-Syaikh 'Atha bin Khalil menjelaskan:
Pertama, sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk bersujud kepada Adam, di sisi lain
sujud merupakan ibadah dan hal ini merupakan kekhususan bagiAllah SWT:
”Dan tidak/ah Aku menciptakan jin dan manusia me/ainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
(TQS. Adz-Dzaariyaat [51]: 56)).
Oleh karena itu, sesungguhnya perintah bersujud kepada Adam dalam ayat ini
merupakan tuntutan yang tegas yakni hukumnya fardhu karena seandainya tidak difardhukan
maka sujud kepada Adam mengandung dosa dan kekufuran, maka hal ini menjadi indikasi yang
tegas sebagaimana dijelaskan dalam bahasan-bahasan ilmu ushul fikih, oleh karena itu perintah
(”sujud/ah”) dalam ayat ini merupakan kewajiban dengan indikasi yang telah disebutkan.
Kedua, oleh karena itu tidak sujudnya lblis —la'natul/aahi 'alayhi- merupakan kemaksiatan
terhadap perintah Allah SWT, akan tetapi kemaksiatan tersebut hakikatnya merupakan
pengingkaran lblis alas kebenaran perintah Allah, maka dari itulah lblis telah kufur, karena
barangsiapa yang tidak rnau menunaikan perintah Allah dengan maksud mengingkarinya maka
ia kufur.
“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku
men yuruhmu ?. ” lblis menja wab: “Sa ya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan aku dari api,
| blis, berasal dari kata ablasa (Q-JJ) yang artinya membangkang atau putus asa (dari rahmat